Siapakah penyanyi solo
wanita Indonesia yang lagu-lagunya banyak menjadi hits dan disukai
masyarakat? Kalau boleh menyebut 2 nama saja, maka saya tidak ragu-ragu
menjawab Rossa dan Agnes Monica-lah orangnya (untuk kategori penyanyi pop solo masa kini).
Mereka berdua layak masuk jajaran penyanyi solo tersukses Indonesia. Tak hanya populer, mereka juga punya kualitas. Dalam arti, mereka memang benar-benar ‘bisa nyanyi’ (bukan sekedar jual sensasi). Apalagi aji mumpung. Nggak banget deh
Nah, pada ulasan kali ini saya coba menilai perbandingan antara keduanya (Rossa dan Agnes Monica). Tak lebih sebagai wujud apresiasi dan kecintaan saya terhadap dunia musik tanah air, khususnya jalur pop.
>>> Rossa
Teknik vokal : bisa dibilang sangat berkualitas. Buktinya, mayoritas lagu-lagu hits yang dinyanyikannya adalah lagu-lagu dengan tingkat kesulitan cukup tinggi. Tidak sembarangan penyanyi bisa membawakan dengan sangat baik lagu-lagu seperti : Nada-Nada Cinta, Tegar, Kini, Terlalu Cinta, Ayat-Ayat Cinta, Hati yang Kau Sakiti, atau Terlanjur Cinta (feat Pasha Ungu). Semua lagu tersebut memerlukan teknik vokal yang prima, pengaturan dinamika yang baik, dan pemberian feel yang dalam. Dan Rossa mampu melakukannya dengan sangat baik. Salut!
Performa live : suara Rossa saat tampil menyanyi secara live sama persis dengan suaranya di kaset (saat rekaman). Artinya, ia memang benar-benar tidak mengandalkan sound-effect demi ‘membaguskan’ suaranya saat rekaman. Tidak seperti beberapa penyanyi solo dan vokalis band yang saat di kaset terdengar begitu merdu, namun ketika tampil secara live malah kurang bagus suaranya (jauh dari suara di kaset). Dan Rossa tidak seperti itu. Suaranya benar-benar natural saat rekaman.
Selain itu, Rossa juga selalu terlihat total saat tampil secara live. Ia selalu berusaha mempersembahkan kemampuan terbaiknya, walaupun lagu yang diminta untuk dinyanyikan sudah terlalu sering dibawakan. Tak seperti beberapa penyanyi solo lain yang ketika membawakan lagu hitsnya suka terlihat jenuh dan bahkan malah terasa agak terpaksa (kurang sepenuh hati).
Kelebihan lain dari performa live Rossa ialah pada kemampuannya dalam menjalin kontak dengan audiens. Ia selalu berusaha untuk tersenyum kepada para penonton dan juga pemirsa di rumah (ketika diliput oleh kamera tv). Buat saya itu cukup penting agar sang penyanyi tidak terlalu asyik dengan dirinya sendiri saat bernyanyi. Bagaimana pun juga, kontak dengan penonton itu penting. Dan salah satu cara terampuhnya yaitu dengan menebar senyum di sela-sela nyanyian (sambil melakukan eye-contact).
Selengkapnya pendapat saya mengenai Rossa bisa anda baca pada artikel Konser Tunggal Rossa dan Kelayakan Sebagai Diva Musik Pop Indonesia.
>>> Agnes Monica
Teknik vokal : bisa pula dibilang sangat berkualitas. Orang boleh saja kurang menyukai penyanyi bertubuh langsing ini. Namun buat saya pribadi, teknik vokal yang dimiliki Agnes Monica tergolong sangat baik. Kalau kurang bagus, buat apa beberapa pencipta lagu ternama (seperti Melly Goeslaw, Ahmad Dhani, dan Dewiq) mempercayakan banyak lagu dengan tingkat kesulitan tinggi untuk dinyanyikannya?
Contohnya lagu-lagu seperti : Seputih Hati, Jera, Cinta Mati (feat Ahmad Dhani), Bilang Saja, Ku Tlah Jatuh Cinta, Tak Ada Logika, Bukan Milikmu Lagi, Cinta di Ujung Jalan, Tanpa Kekasihku, I’ll light a Candle (feat Keith Martin), Hanya Cinta yang Bisa (feat Titi DJ), Dan Takkan Mungkin, Matahariku, hingga hits terbarunya yang saat ini cukup populer, yaitu lagu berjudul Teruskanlah (ciptaan Dewiq).
Semua lagu tersebut memerlukan teknik vokal yang sempurna, pengaturan dinamika yang pas, dan penjiwaan yang mendalam. Dan Agnes mampu melakukannya dengan sangat total. Tidak sembarangan penyanyi solo yang bisa membawakan lagu-lagu di atas dengan sukses atau sebaik Agnes.
Dan sebagai bukti pengakuan terhadap kualitas vokalnya adalah berbagai award atau penghargaan dari berbagai ajang (seperti SCTV Music Awards, AMI Awards, Panasonic Awards, dan Dahsyatnya Awards). Dari semua ajang tersebut, rata-rata Agnes meraih predikat sebagai Penyanyi Solo Terbaik, Terfavorit, Paling Ngetop, dan Terdahsyat. Ya, bisa dibilang kalau Agnes adalah langganan juara di ajang-ajang musik bergengsi. Woow...
Layakkah? Saya kira memang cukup layak, walaupun pada ajang tertentu sebenarnya ada penyanyi lain yang lebih layak karena lebih populer dan lebih berprestasi pada saat ajang itu digelar.
Performa live : dari sisi aksi panggung, Agnes identik dengan iringan penari latar dan koreografi ala Britney Spears yang memukau. Banyak yang menyukai dan memuji aksinya itu. Banyak pula yang mencaci dan tidak suka. Saya ambil jalan tengah saja. Berhubung banyak lagu Agnes yang beraliran pop R&B (yang berirama dance), maka koreografi dan penari latar pun pada akhirnya diperlukan. Terkecuali pada lagu-lagu yang bernuansa pop murni. Jadi saya rasa, tidak ada yang perlu dipersoalkan pada aksi panggung Agnes yang identik dengan koreografi.
Kalau ada yang bilang penampilan live-nya cuma lip-sing, sah-sah saja. Pada sebagian aksinya, suara Agnes memang terkesan sudah disetting (suara kaset), dimana ia cuma fokus pada koreografi dan sekedar menggerak-gerakkan mulut (bernyanyi sekedarnya sesuai suaranya di kaset yang sedang diputar).
Yang saya kritik adalah, Agnes terlalu sering terlihat asyik sendiri dengan dirinya saat bernyanyi secara live. Ia kurang punya kemampuan untuk menjalin kontak dengan para penonton dan pemirsa di rumah. Bahkan jarang sekali tersenyum (tak jauh beda dengan aksi-aksi live Dewi Persik). Itulah kekurangan performa live Agnes Monica dibandingkan dengan Rossa yang terlihat lebih piawai menjalin komunikasi dengan para penonton.
Toh menurut saya, sekali-sekali menebar senyuman itu cukup penting (walaupun lagu yang dinyanyikan bukan tergolong lagu ceria). Termasuk menjalin kontak mata dengan penonton dan juga pemirsa di rumah (lewat menatap kamera). Semoga ke depannya Agnes bisa memperbaiki hal itu.
Antara Rossa dan Agnes Monica sebenarnya punya beberapa persamaan. Di antaranya :
Nah, saya udah habis-habisan mengulas keduanya. Bagaimana menurut anda sendiri? Lebih dahsyat mana antara Rossa dan Agnes Monica? Anda lebih suka siapa? Silakan isi komentar anda pada kolom komentar di bawah ini.
Mereka berdua layak masuk jajaran penyanyi solo tersukses Indonesia. Tak hanya populer, mereka juga punya kualitas. Dalam arti, mereka memang benar-benar ‘bisa nyanyi’ (bukan sekedar jual sensasi). Apalagi aji mumpung. Nggak banget deh
Nah, pada ulasan kali ini saya coba menilai perbandingan antara keduanya (Rossa dan Agnes Monica). Tak lebih sebagai wujud apresiasi dan kecintaan saya terhadap dunia musik tanah air, khususnya jalur pop.
>>> Rossa
Teknik vokal : bisa dibilang sangat berkualitas. Buktinya, mayoritas lagu-lagu hits yang dinyanyikannya adalah lagu-lagu dengan tingkat kesulitan cukup tinggi. Tidak sembarangan penyanyi bisa membawakan dengan sangat baik lagu-lagu seperti : Nada-Nada Cinta, Tegar, Kini, Terlalu Cinta, Ayat-Ayat Cinta, Hati yang Kau Sakiti, atau Terlanjur Cinta (feat Pasha Ungu). Semua lagu tersebut memerlukan teknik vokal yang prima, pengaturan dinamika yang baik, dan pemberian feel yang dalam. Dan Rossa mampu melakukannya dengan sangat baik. Salut!
Performa live : suara Rossa saat tampil menyanyi secara live sama persis dengan suaranya di kaset (saat rekaman). Artinya, ia memang benar-benar tidak mengandalkan sound-effect demi ‘membaguskan’ suaranya saat rekaman. Tidak seperti beberapa penyanyi solo dan vokalis band yang saat di kaset terdengar begitu merdu, namun ketika tampil secara live malah kurang bagus suaranya (jauh dari suara di kaset). Dan Rossa tidak seperti itu. Suaranya benar-benar natural saat rekaman.
Selain itu, Rossa juga selalu terlihat total saat tampil secara live. Ia selalu berusaha mempersembahkan kemampuan terbaiknya, walaupun lagu yang diminta untuk dinyanyikan sudah terlalu sering dibawakan. Tak seperti beberapa penyanyi solo lain yang ketika membawakan lagu hitsnya suka terlihat jenuh dan bahkan malah terasa agak terpaksa (kurang sepenuh hati).
Kelebihan lain dari performa live Rossa ialah pada kemampuannya dalam menjalin kontak dengan audiens. Ia selalu berusaha untuk tersenyum kepada para penonton dan juga pemirsa di rumah (ketika diliput oleh kamera tv). Buat saya itu cukup penting agar sang penyanyi tidak terlalu asyik dengan dirinya sendiri saat bernyanyi. Bagaimana pun juga, kontak dengan penonton itu penting. Dan salah satu cara terampuhnya yaitu dengan menebar senyum di sela-sela nyanyian (sambil melakukan eye-contact).
Selengkapnya pendapat saya mengenai Rossa bisa anda baca pada artikel Konser Tunggal Rossa dan Kelayakan Sebagai Diva Musik Pop Indonesia.
>>> Agnes Monica
Teknik vokal : bisa pula dibilang sangat berkualitas. Orang boleh saja kurang menyukai penyanyi bertubuh langsing ini. Namun buat saya pribadi, teknik vokal yang dimiliki Agnes Monica tergolong sangat baik. Kalau kurang bagus, buat apa beberapa pencipta lagu ternama (seperti Melly Goeslaw, Ahmad Dhani, dan Dewiq) mempercayakan banyak lagu dengan tingkat kesulitan tinggi untuk dinyanyikannya?
Contohnya lagu-lagu seperti : Seputih Hati, Jera, Cinta Mati (feat Ahmad Dhani), Bilang Saja, Ku Tlah Jatuh Cinta, Tak Ada Logika, Bukan Milikmu Lagi, Cinta di Ujung Jalan, Tanpa Kekasihku, I’ll light a Candle (feat Keith Martin), Hanya Cinta yang Bisa (feat Titi DJ), Dan Takkan Mungkin, Matahariku, hingga hits terbarunya yang saat ini cukup populer, yaitu lagu berjudul Teruskanlah (ciptaan Dewiq).
Semua lagu tersebut memerlukan teknik vokal yang sempurna, pengaturan dinamika yang pas, dan penjiwaan yang mendalam. Dan Agnes mampu melakukannya dengan sangat total. Tidak sembarangan penyanyi solo yang bisa membawakan lagu-lagu di atas dengan sukses atau sebaik Agnes.
Dan sebagai bukti pengakuan terhadap kualitas vokalnya adalah berbagai award atau penghargaan dari berbagai ajang (seperti SCTV Music Awards, AMI Awards, Panasonic Awards, dan Dahsyatnya Awards). Dari semua ajang tersebut, rata-rata Agnes meraih predikat sebagai Penyanyi Solo Terbaik, Terfavorit, Paling Ngetop, dan Terdahsyat. Ya, bisa dibilang kalau Agnes adalah langganan juara di ajang-ajang musik bergengsi. Woow...
Layakkah? Saya kira memang cukup layak, walaupun pada ajang tertentu sebenarnya ada penyanyi lain yang lebih layak karena lebih populer dan lebih berprestasi pada saat ajang itu digelar.
Performa live : dari sisi aksi panggung, Agnes identik dengan iringan penari latar dan koreografi ala Britney Spears yang memukau. Banyak yang menyukai dan memuji aksinya itu. Banyak pula yang mencaci dan tidak suka. Saya ambil jalan tengah saja. Berhubung banyak lagu Agnes yang beraliran pop R&B (yang berirama dance), maka koreografi dan penari latar pun pada akhirnya diperlukan. Terkecuali pada lagu-lagu yang bernuansa pop murni. Jadi saya rasa, tidak ada yang perlu dipersoalkan pada aksi panggung Agnes yang identik dengan koreografi.
Kalau ada yang bilang penampilan live-nya cuma lip-sing, sah-sah saja. Pada sebagian aksinya, suara Agnes memang terkesan sudah disetting (suara kaset), dimana ia cuma fokus pada koreografi dan sekedar menggerak-gerakkan mulut (bernyanyi sekedarnya sesuai suaranya di kaset yang sedang diputar).
Yang saya kritik adalah, Agnes terlalu sering terlihat asyik sendiri dengan dirinya saat bernyanyi secara live. Ia kurang punya kemampuan untuk menjalin kontak dengan para penonton dan pemirsa di rumah. Bahkan jarang sekali tersenyum (tak jauh beda dengan aksi-aksi live Dewi Persik). Itulah kekurangan performa live Agnes Monica dibandingkan dengan Rossa yang terlihat lebih piawai menjalin komunikasi dengan para penonton.
Toh menurut saya, sekali-sekali menebar senyuman itu cukup penting (walaupun lagu yang dinyanyikan bukan tergolong lagu ceria). Termasuk menjalin kontak mata dengan penonton dan juga pemirsa di rumah (lewat menatap kamera). Semoga ke depannya Agnes bisa memperbaiki hal itu.
>>> Kesimpulan akhir :
Antara Rossa dan Agnes Monica sebenarnya punya beberapa persamaan. Di antaranya :
- Lagu-lagu mereka banyak menjadi hits (meledak di pasaran musik).
- Lagu-lagu mereka banyak menjadi theme song atau soundtrack sinetron di televisi.
- Lagu-lagu mereka sering sekali dibawakan di beberapa kontes menyanyi (seperti AFI, Indonesian Idol, dan MamaMia Show).
- Sama-sama punya kemampuan yang baik untuk menyanyikan semua jenis tempo lagu (mulai dari yang bertempo lamban hingga bertempo sangat cepat). Lagu slow dan up-beat sama-sama 'dimakan' oleh keduanya
- Sama-sama sering masuk nominasi pada berbagai ajang penghargaan bergengsi.
- Sama-sama banyak dibesarkan oleh seorang pencipta lagu ternama, yaitu Melly Goeslaw.
- Sama-sama punya banyak hits yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi untuk dinyanyikan.
- Sama-sama mampu bertahan (bisa survive) dalam jangka waktu yang cukup panjang dan tetap mampu pula mempertahankan kualitas vokalnya.
- Sama-sama punya karakter suara yang sangat khas.
- Sama-sama pernah menggelar konser tunggal.
***
Nah, saya udah habis-habisan mengulas keduanya. Bagaimana menurut anda sendiri? Lebih dahsyat mana antara Rossa dan Agnes Monica? Anda lebih suka siapa? Silakan isi komentar anda pada kolom komentar di bawah ini.